Kamis, 12 Juli 2012

Wahai Jodohku…….!!


Jika engkau mengharap lelaki yang saleh, maka pergilah dariku. Karena aku adalah lelaki biasa yang sewaktu-waktu tergelincir dalam lembah dosa.

Jika engkau menyenangi lelaki yang tampan, maka menjauhlah dariku. Karena setampan-tampannya diriku pada akhirnya akan menjadi tua dan berkeriput yang selanjutnya akan di makan cacing-cacing di liang kubur.

Jika engkau mencari lelaki yang kaya, maka janganlah engkau mendatangiku. Nabi Sulaeman as saja tidak sanggup memberi makan ikan Nun walaupun cuma 1 hari, apalagi diriku yang miskin ini kau percaya untuk menafkahimu seumur hidupmu.

Jika engkau lebih mementingkan lelaki yang bernasab bagus, maka menghindarlah dariku. Karena orangtuaku hanyalah rakyat jelata.

Wahai wanita…..!!

Diriku hanyalah seorang lelaki yang bodoh & lemah,
tetapi ada orang-orang bersayap yang berkata kepadaku,
bahwa di antara jutaan jalan, ada jalan yang menuju kepada cahaya.
yaitu jalan yang menuju kepada Dia :

Yang Maha Mulia, lebih mulia diantara orang-orang yang mulia
Yang Maha Indah dan tak akan pernah luntur keindahanNya
Yang Maha Kaya, yang menjamin rejeki seluruh makhluk
Yang Tidak Beranak & Tidak Pula Diperanakkan

Jika engkau mau menempuh jalan itu bersamaku,
maka ulurkanlah tanganmu kepadaku !

Bersama-sama menerjemahkan tanda-tanda,
saling mengingatkan saat tersesat,
saling menguatkan saat jatuh tersungkur,
dalam tangis dan tawa

Maka engkaulah jodohku ,
dunia & akhirat
===================
Untuk teman-temanku, baik yang lagi mencari jodoh, yang sudah menentukan calon, dan yang sudah menikah….

Adalah hal yang mustahil mengharapkan pasangan kita sempurna sesuai dengan keinginan kita. Tetapi dengan meluruskan tujuan bahwa kita akan kembali kepadaNya, maka kita akan saling memaklumi kekurangan dan saling melengkapinya dengan kelebihan masing-masing, maka akan ringanlah  kesulitan dan segalanya akan menjadi indah…..insyaAllah

================ 

Selasa, 22 Mei 2012

PESAN APAKAH DIBALIK : JATUHNYA PESAWAT SUKHOI SSJ 100 DI GUNUNG SALAK ?





RABU, 9 Mei 2012 sekali lagi bencana datang. Tak mengira sebuah pesawat yang masih baru jatuh menghantam di tebing gunung. Hampir-hampir tak ada yang marah, karena pada siapakah kemarahan itu dilampiaskan? 


Yang ada hanya duka mendalam. Yang ada hanya kepasrahan, karena tak kuasa menahan kehendak dari Yang Maha Berkehendak. Semoga para korban mendapat tempat yang layak di sisiNya dan keluarga yang ditinggalkan mendapat kesabaran dalam menghadapi cobaan ini. Amin.

LALU mengapa seorang pramugari cantik yang menjadi salah satu korbannya? Dan bukannya seorang koruptor jahat yang merampok uang rakyat ?

Sesunguhnya keadilan Tuhan sangatlah halus. Jadi tentang penyebab terjadinya bencana dari masing-masing korban biarlah hanya Allah dan orang-orang yang diberi tahu saja yang mengetahuinya. Karena setiap orang akan mendapatkan pahala dan hukuman yang adil atas perbuatannya di masa lampau. 

Sedangkan penyebab secara teknis biarlah kotak hitam dan tim investigasi yang akan mengungkapkannya nanti.

Saya hanyalah seorang awan yang cuma bisa mencoba mengira-ngira pesan apakah yang ada di balik tragedi ini untuk diri kita masing-masing. 

TUHAN menciptakan segala sesuatu tak ada yang sia-sia. Bukan hanya ciptaanNya yang berujud makhluk (materi) saja. Tetapi juga ciptaanNya dalam bentuk berbagai peristiwa sehingga terjalinlah kisah yang menuju suatu kesimpulan.

Menurutku seorang manusia yang baru lahir di dunia bagaikan sebuah pesawat yang baru selesai dirakit. Dilengkapinya ia dengan bentuk fisik yang indah, panca indra sebagai perangkat navigasi, hawa nafsu sebagai bahan bakarnya. Jantung, ginjal, lambung dan lain-lain sebagai mesinnya. Sedangkan hati nurani dan akal fikiran sebagai pilot dan co pilotnya, dan seterusnya.

SEORANG manusia yang sempurna adalah yang bisa menempatkan semua peralatan tubuhnya sesuai dengan fungsinya baik secara jasmani maupun rohani. 

Ia akan menjaga kesehatan jasmaninya dengan makanan yang seimbang baik gizi maupun kuantitasnya. Tidur sesuai jadwal, atau berolahraga secukupnya dan lain-lain.

Kesehatan rohaninya dijaga dengan banyak beramal baik, ikhlas, berbuat adil, jujur, mencari nafkah halal, dan sebagainya.

SEDANGKAN manusia yang rusak adalah yang sembarangan dalam menjalani hidup. Ia masukkan makanan haram dalam perutnya. Mencari penghasilan dengan cara menipu, korupsi dan sejenisnya. 

Bagaikan pesawat yang tak dirawat dengan baik, diberi bahan bakar berkualitas buruk atau di gantinya suku cadang dengan kualitas rendah demi mengejar keuntungan. 

Ia menempatkan hawa nafsunya sebagai pilot. Sedangkan suara hatinya yang memperingatkan agar “go around” karena di depan ada badai dan cuaca buruk, tidak digubrisnya. Maka tanpa disadari, sesungguhnya ia sudah menukik siap-siap menghantam “gunung salak” kesombongannya. 

WAHAI teman-temanku tersayang,
Sebenarnya ini adalah kata-kataku yang sangat berat aku ungkapkan. Karena aku sendiri adalah seorang yang lemah. Tetapi setidaknya semoga dapat menjadi penyemangat kita untuk terbang dengan cara-cara yang benar.

Kita muati diri kita dengan ilmu yang bermanfaat, kita periksa dan jaga kesehatan jiwa dan raga kita. Kemudian take off lah dengan niat baik. Yaitu dengan dilandasi keikhlasan, jujur dan tulus saat terbang di angkasa raya kehidupan ini. 

Marilah kita jaga agar kemudi berjalan sesuai jalurnya. Bersikaplah tenang dan bijaksana saat badai datang, dan mengikuti rambu-rambu yang telah diajarkan. 

MAKA semoga kita akan selamat sampai di bandara kebahagiaan. Yaitu di surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya. Tempat berkumpulnya para pencinta untuk memandang wajah Sang Kekasih tanpa hijab. Wallahu ‘alam.

Senin, 21 Mei 2012


B I A S  W A R N A
Syair dan lagu oleh Ebiet G Ade
Penafsiran dan gambar oleh Nur Hadi
*******************************

Mendengarkan sebuah lagu tentunya akan sangat nikmat apabila kita mengetahui makna yang terkandung di dalamnya. Apalagi lagu tersebut sangatlah indah syairnya.

Tentu saja diantara kita ada yang bertanya : mengapa kita bersusah payah menjabarkan sebuah lagu? Kita dengarkan saja kan sudah cukup.

Sahabat-sahabatku sekalian, sebuah cincin permata akan dihargai rendah jika kita menawarkannya kepada seorang tukang sayur. Tetapi apabila kita meminta pendapat kepada seorang ahli permata, maka akan kita ketahui bahwa cincin tersebut sangatlah mahal harganya melebihi harga batu-batu biasa jutaan kali lipat.

Saya melihat lagu Bias Warna ini adalah salah satu lagu yang nilainya bagaikan permata yang cemerlang berkilauan. Dan akan saya coba ungkapkan makna yang terkandung di dalamnya, tentu saja menurut pengetahuan yang ada pada diriku yang tak seberapa ini. Akupun belum tentu bisa menjalankannya di kehidupan sehari-hari. Tetapi setidaknya kita belajar dan berusaha.

Semoga bisa menambahkan penjiwaan tentang lagu ini saat kita mendengarkan dan menyanyikannya dalam masa yang akan datang :
______________

B IAS WARNA
Sudah berkali-kali saya mendengar para seniman berkata bahwa Tuhan adalah bagaikan ‘pelukis’. Tentu saja karena keindahan warna-warni ciptaanNya yang tak bisa disaingi oleh seniman manapun di dunia ini.

Maka dapat dikatakan bahwa setiap benda dan peristiwa dalam alam semesta ini adalah “bias warna”. Tetapi setiap orang melihatnya dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan pengetahuan yang di dapatnya.

Ada yang hanya bisa melihat satu atau sebagian kecil saja warna. Maka ia bagaikan seorang buta yang memegang buntut gajah dan menganggap bahwa gajah adalah seperti seutas tali yang kecil dan panjang. Tentu saja ia akan ditertawakan oleh orang –orang yang bisa melihat (tidak buta).

Ada juga yang selalu mempertanyakan kenapa yang ini warnanya begini, sedangkan yang lain berwarna begitu, sehingga jiwanya tidak tenang.

Sementara sebagian yang lainnya menganggap bahwa semua warna adalah untuk kepentingan nafsunya. Sehingga ia selalu mengadakan kerusakan dan berada dalam kegelapan, layaknya seorang pengendara yang buta warna, sehingga ia tidak dapat membedakan mana larangan dan mana yang diperbolehkan. Maka ia akan membahayakan dirinya sendiri dan orang-orang disekitarnya.

Diantara kita ada segolongan orang yang melihat bahwa semua ciptaan Tuhan di dunia ini adalah perpaduan keindahan warna yang harmonis dan berasal dari “satu warna” yang kemudian akan kembali pada warna aslinya yaitu Tuhan Sang Pencipta. Maka ia selalu berada dalam warna yang terang sehingga selalu dalam keadaan bersabar dan bersyukur.

Maka setiap individu akan di beri kebebasan untuk memilih warna apa yang akan menjadi jalan hidup masing-masing. Tetapi ingatlah bahwa pilihan kita nantinya akan dimintai pertanggung jawaban.

WARNA DALAM GUGUSAN ALIS MATA
SERING TERBACA MENYESATKAN
Melihat sesuatu itu ada 3 tingkatan :  Dengan mata kepala, dengan akal dan dengan matahati.
Misalnya : mata kepala kita melihat bahwa bulan lebih besar daripada bintang yang sinarnya hanyalah berupa kerlipan . Padahal menurut mata akal bintang ukurannya jauh lebih besar daripada bulan karena jarak bintang yang sangat jauhlah yang membuat bintang tampak lebih kecil. Tetapi dengan matahati kita akan melihat lebih detail lagi. Karena kita akan berusaha meneliti, mengadakan riset dan menciptakan teropong yang secangih-canggihnya untuk mengetahui ukuran, pergerakan dan unsur-unsur apakah yang terkandung dalam bulan dan bintang tersebut.

Tetapi kebanyakan orang lebih mengandalkan penglihatan mata fisik. Maka mata kita  akan selalu tertipu oleh para tukang sulap. Padahal tukang sulap dalam kehidupan ini adalah hawa nafsu yang ditunggangi iblis beserta pasukannya.

SEMENTARA DI DALAM BERGEJOLAK
DI LUARNYA JUSTRU SEPERTI BISU
Sesungguhnya banyak sekali tipuan yang ada di dunia ini. Apakah kita tahu tentang seseorang yang duduk diam padahal dia sedang ada dalam masalah yang besar? Atau orang yang berpakaian rapi dan berbicara manis tetapi ternyata seorang penipu?

BIRU MEMBERSITKAN KASIH YANG TULUS
KADANG DITAFSIRKAN KELIRU
Bencana dan ujian sebenarnya adalah wujud kasih sayang Tuhan kepada kita agar kita tidak tersesat jalan. Tetapi kita sering kali menafsirkannya dengan warna kemarahan dan ketidaksabaran. Sedangkan kemewahan dunia malah sering membuat kita lupa dan menurutkan hawa nafsu

PERGUMULAN YANG SENGIT DALAM HIDUP
MEMAKSA KITA SERING PURA-PURA
Dalam menjalani kehidupan tentu saja kita harus bersinggungan dengan berbagai macam warna manusia. Maka yang seringkali kita pakai adalah pakaian bunglon. Kita terpaksa bernegosiasi dengan keadaan yang memaksa kita menjual harga diri demi melanjutkan hidup.

Sedangkan warna seekor rajawali sangatlah jarang kita temui pada saat ini. Padahal rajawali adalah rajawali di mana pun ia berada. Apakah kita masih memegang warna kejujuran ataukah kita akan terseret warna kemunafikan maka kita sendirilah yang menentukannya.

***
SAPUAN KUAS, NYANYIAN, PUISI HARUS LAHIR
DARI RENUNGAN, MENGENDAP DI JIWA
DAN TUANGKAN SEJUJURNYA
Semua pekerjaan seharusnya dimulai dengan niat baik dan dijalankan dengan ikhlas sepenuh hati. Sedangkan kejujuran adalah ujung tombaknya. Maka hati kita akan senantiasa dalam keadaan bersih dan mendapatkan ketenangan jiwa.

RINDU, DENDAM, KATA HATI
MESTI DITERJEMAHKAN DALAM BAHASA YANG JERNIH
Semua peristiwa terutama yang pahit harus di terima dengan hati yang jernih. Yaitu hati yang selalu berbaik sangka kepada semua keputusan Tuhan. Maka kita akan diberi jawaban tentang segala pertanyaan dalam hidup ini.
 
HITAM, MENENGGELAMKAN SISI GELAP
MATA SERING TERPAKSA BERLAGAK BUTA
Tetapi kebanyakan dari kita lebih menyukai warna yang gelap. Yaitu dengan mengesampingkan kebenaran. Semua yang dikerjakan adalah hanya demi memenuhi nafsu duniawi belaka padahal kita dibekali dengan akal fikiran.

back to ***

MARAH, LUKA, DUKA JIWA
MESTI DITUMPAHKAN DENGAN SUARA LANTANG …..
Perasaan marah, luka dan penderitaan seharusnya tidak membuat kita lemah. Bahkan itu adalah cara Tuhan untuk menempa jiwa kita agar terlatih dan menjadi kuat.

HO HO HO HO HO HO HO HO
HO HO HO HO HO HO HO HO

Rabu, 25 April 2012

“My 1ST Love “



Di antara banyaknya peristiwa cinta yang aku alami, ada 3 yang berkesan dalam hidupku. Dan ini adalah yang pertama kalinya : 

Saat itu dia adalah yang tercantik yang pernah aku lihat secara langsung. Ketika aku masuk dalam suatu perkumpulan, ternyata dia satu ruangan bersamaku. Apalagi ternyata kami menjadi satu kelompok dengan 3 orang temanku yang lainnya. Maka tak terelakkaan lagi aku jatuh cinta kepadanya.

Tetapi nasibku memang lagi sial. Ketika pertama kalinya aku main ke rumahnya, aku malah diperkenalkan dengan pacarnya. Walaupun kecewa, tetapi aku tidaklah patah hati, karena aku baru beberapa minggu bertemu. Jadi cintaku belumlah terlalu dalam.

Maka pada masa selanjutnya aku sembunyikan saja cintaku ini. Aku bertingkah sewajarnya saja sebagai teman. Tentu saja cintaku makin hari makin bertambah karena seringnya bertemu. Yang aku lakukan cuma membuat lelucon spontanitas, yang membuat tertawa seluruh teman-temanku. Dan apabila aku melihatnya ikut tertawa, maka itu sudah membuat aku sangat bahagia.

Aku menghormati hubungannya dengan pacarnya. Tak pernah sedikitpun aku mengganggunya. Karena aku lihat mereka begitu cocok. Bahkan ketika kami hanya berduaan saja selama 3 hari berturut-turut saat mengerjakan suatu tugas, aku selalu bersikap wajar dan menyembunyikan rasa sayangku.

Inilah yang menjadikanku menolak cewek lain pada masa ini. Dan aku ingin minta maaf kepada mereka yang mengisyaratkan cintanya kepadaku baik secara langsung maupun melalui tanda-tanda. Sikap diamku adalah karena aku takut menyakiti kalian dengan kata-kataku.

Maka kebersamaan kami harus berakhir. Cerita telah berganti, akupun tahu dia telah dinakahi pacarnya dalam usia dini. Suatu saat di sebuah perempatan, ada seseorang memanggilku. Aku menoleh dan melihat dia tersenyum melambaikan tangannya sambil menggendong anaknya diboncengkan motor suaminya. Akupun tersenyum dan ikut melambaikan tanganku.

Anehnya aku tidak cemburu, atau marah sedikitpun. Aku malah merasa sangat bahagia melihat ia terlihat bahagia bersama keluarga kecilnya. Bahkan inilah salah satu pemandangan yang terindah yang pernah aku lihat. Maka pada saat itu aku sudah mengerti makna ‘cinta tak harus memiliki’ yang ada di lagu-lagu cinta.

Memang secara fisik aku tidak mendapatkan apa-apa. Tetapi aku mendapatkan pelajaran yang berharga. Tuhanku telah mengajariku cara mencintai lewat peristiwa ini. Maka sejak saat ini aku berjanji dalam hati untuk tidak akan menggangu seorang wanita yang sudah mempunyai kekasih, apalagi yang sudah bersuami. Dan hal inilah yang anehnya justru membuat aku mengalami banyak cerita cinta di masa mendatang.

58 TAHUN PERJALANAN JIWA MENELUSURI WAKTU




Telah jauh perjalanan yang engkau tempuh
Telah banyak peristiwa engkau lihat

Lagu-lagumu mengalir, merambah nadi dan jiwa
memberi sejuta warna dan makna
bagi kehidupan dan bagi perjalanan kami

Meskipun hanya lewat nyanyian,
Engkau hembuskan ruh perjuangan
Menghapus semua mimpi buruk,
sehingga mekarlah bunga-bunga
Menyirami jiwa kami semua,
yang tengah dirundung kegalauan
 
Sesungguhnyalah kami ingin belajar,
Sikapmu dalam menjalani hidup
Engkau mengajak kami bersahabat dengan alam
bumi, langit dan matahari
Dan bahwa yang terbaik hanyalah
segeralah bersujud mumpung kita masih di beri waktu

Kami yakin bahwa di balik wajahmu yang selalu dilumuri senyum,
Engkau bernyanyi bagi siapa saja
Mengungkapkan jalan fikiranmu yang cemerlang
Bukan hanya untuk ukir namamu,
tetapi ihklas demi langit bumi
Sehingga pintu pun tersibak, cinta mengalir sebening embun

Sungguh khidmat 58 tahun usiamu
Kami bersyukur ke hadirat Illahi
karena hanya atas kasihNya,
hanya atas kehendakNya kami bisa mengenal syair lagumu
Dan kami bangga jadi penggemarmu

Terima kasih kepadaMu, Tuhan…
Engkau tak berpaling dari kami yang lalai
Teruskanlah do’a kami bersama,
Untuk kesehatan Ebiet G. Ade kami tercinta
Untuk seluruh umat seisi dunia
Aamiin…

Kamis, 22 Maret 2012

SAMBATAN : TRADISI GOTONG-ROYONG YANG MULAI DITINGGALKAN

Seringkali sejak kita SD kita diajari cara hidup bergotongroyong, tetapi pada kenyataannya sikap individualah yang kita andalkan. Di jaman yang modern ini ternyata masih ada tradisi mendirikan rumah dengan beramai-ramai oleh para lelaki di kampung tanpa bayaran sepeserpun.

Hal ini terjadi di Kec. Gabus, Pati di rumah baru adik perempuanku di mana aku untuk pertama kalinya ikut “sambatan” tersebut.

Pondasi rumah & kayu-kayu memang sudah di persiapkan oleh para tukang ahli. Pada saat mendirikannya (14 Maret 2011) itulah kami bergotongroyong bahu-membahu sambil bercanda maupun serius membangun sebuah rumah.

Bayangkan saja rumah yang biasanya jadi dalam waktu berbulan-bulan, ini bisa berdiri dalam 1 hari saja. Hal ini membuat aku keheranan sekaligus takjub. Rasa lelah hampir tidak terasa padahal aku tidak terbiasa bekerja berat.

Belum lagi adzan Duhur berkumandang, Alhamdulillah semua genteng sudah naik. Maka tibalah saat istirahat makan siang. Setelah di doakan bersama-sama, kami pun bersantap hidangan yang telah di masak para wanita. Teman-temanku, inilah salah satu makanan yang terlezat yang pernah aku makan. Padahal lauknya cuma lalapan, sepotong ayam dan minumannya dari kendi.

Apakah mungkin karena kebersamaan kami, atau mungkin inilah yang disebut keberkahan dari Yang Maha Kuasa, karena keikhlasan dari para penduduk desa dalam membantu tetangga & kerabatnya.

Aku jadi berfikir bahwa kemudahan kita dalam mendapatkan uang, kemudian apapun permasalahan kita selesaikan dengan uang adalah cara-cara hidup manusia modern yang kita anggap efektif. Tetapi ternyata banyak sekali kita kehilangan semangat kebersamaan, persaudaraan yang ada di antara kita.

Minggu, 04 Maret 2012

MENCOBA MEMBACA HIKMAH DI BALIK TRAGEDI TUGU TANI

Memang bagi kebanyakan orang berita ini sudah basi karena sudah ada kecelakaan dan berita-berita yang lainnya. Tetapi menurutku mungkin ini adalah saat yang tepat aku mempostingnya karena bisa saja kemarahan kita sudah reda dan bisa berfikiran jernih kembali.

Benar-benar baru kali ini aku melihat reaksi masyarakat yang sedemikian marah pada sebuah peristiwa kecelakaan di hari Minggu, 22 Januari 2012 yang lalu. Baik itu di media massa, jejaring sosial maupun di obrolan kita sehari-hari. Hal ini bisa difahami karena jumlah korban yang tidak sedikit yaitu 9 nyawa melayang dan 4 orang luka-luka, sang supirpun dalam keadaan teler, tidak punya/membawa STNK dan SIM, berbohong kalau remnya blong, dan sialnya lagi Afriyani Susanti adalah seorang wanita yang tidak cantik. Mungkin jika dia cantik dan menangis setelah kejadian, akan lain lagi tanggapan kita terhadap peristiwa ini.

Kita sering mendengar kata-kata bijak bahwa dibalik buruknya peristiwa pasti ada hikmahnya. Lalu di manakah hikmah dari tragedi ini?

1) Bagi para korban :
Kematian mendadak bagi seorang muslim adalah rahmat. Karena dia tidak perlu lagi merasakan berbagai penderitaan pra-sakratul maut seperti penyakit, perasaan was-was dan lain-lain. Kemudian amal kebaikannya sudah bersiap-siap menemaninya di alam kubur. Apalagi jika dari rumah dia pergi dengan niat baik. Maka ia akan mendapatkan pahala seorang syuhada.Sedangkan bagi yang masih belum baligh, ia akan menjadi tabungan bagi ke dua orang tuanya kelak di akherat dengan menolongnya dari jeratan api neraka.

2) Bagi keluarga yang ditinggalkan :
Ini adalah sebuah ujian dari Tuhan apakah kita akan menjadi marah ataukah menerima keputusanNya. Kesedihan dan kesabaran kalian akan mendapat pahala yang dijanjikan. Maka kita akan lebih dekat kepada Tuhan lewat kejadian ini. Walaupun nyawa tidak sebanding dengan uang santunan yang kalian dapatkan, tetapi setidaknya ini bisa mengurangi kegetiran di tinggal orang yang dicintai.Sikap memaafkan adalah jalan yang terbaik dalm menghadapi peristiwa ini. Tentang hukuman yang pantas diterima bagi si pelaku, marilah kita pasrahkan kepada yang berwajib.

3) Bagi Afriyani Susanti :
Tuhan masih sayang kepadamu dengan memberikan kesempatan hidup. Andaikan engkau mati, niscaya kaum muslimin dilarang mensholati jasadmu karena engkau mati dalam keadaan melakukan dosa besar. Dan neraka adalah tempat yang pantas bagimu. Maka minta maaflah yang setulusnya kepada keluarga korban dan masyarakat yang marah. Kemudian perbaiki diri dengan tobat yang sebaik-baiknya.

4) Bagi pemerintah, khususnya kepada pihak yang berwenang :
Peristiwa ini menjadi bukti masih merajalelanya narkoba yang terkutuk. Maka dengan kekuasaan, pengalaman dan keahlian para aparat tentunya peredaran barang haram tersebut akan bisa dikurangi selimit mungkin. sayangnya yang aku dengar adalah bahwa hal ini malah dijadikan sarana untuk mendapatkan tambahan penghasilan bagi yang bertugas. Aku hanya bisa berharap semoga berita tersebut adalah berita bohong belaka.

5) Bagi para orangtua :
Bukan hanya uang yang dibutuhkan anak-anak kita. Tetapi kasih sayang dan pendidikan moral/agama adalah bekal yang penting bagi perjalanan hidup mereka. Sehingga ada perisai kuat yang melindungi mereka dari pergaulan yang buruk.

6) Bagi masyarakat pada umumnya :
Kematian datangnya tidaklah dapat kita duga. Walaupun sudah berada di trotoar yang aman, atau bahkan bunker yang berlapis baja, maut akan datang tanpa permisi. Ini adalah peringatan keras bagi kita apakah kita dalam keadaan taat atau dalam keadaan bergelimang dosa sementara ajal kita semakin dekat?

Teman-temanku tersayang, demikianlah pendapatku tentang hal ini. Semuanya mempunyai pendapat masing-masing. Jujur saja bila seumpamanya aku yang tertimpa musibah, belum tentu aku bisa menahankan kesedihanku dan berbuat seperti yang aku katakan di atas.

Tetapi dengan berbaik sangka dan yakin bahwa keputusan Allah adalah benar, walaupun berupa berbagai bencana yang tampaknya kelihatan sangat buruk, maka insyaAllah kita akan bisa membaca tujuan dan hikmah yang terkandung di dalamnya. Bukankah ayat Al Qur’an pertama yang turun menyuruh kita “membaca”?

Sekali lagi hanya Allah SWT lah yang mengetahui yang hal sebenarnya, karena Dialah Yang Maha Suci, Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.