Keponakanku
yang satu ini adalah seorang gadis kecil yang aktif. Hobynya naik-naik kursi,
jendela, pembatas teras dll. Kalau tak di awasi ia akan naik di pembatas
terasku dan berjalan di atasnya yang membuat neneknya menjerit karena takut
jatuh. Mungkin ia latihan agar bisa meraih bulan yang ada di langit, ya? Kan
namanya ada kata Wulandari (bulan penuh).
Sudah
bisa berjalan saat usianya belum genap 1 tahun. Saat 1,5 tahun sudah bisa makan
sendiri, bermain dengan kreatif, jarang rewel dan menangis. Akalnya pun telah
terbentuk, karena walaupun rembulan itu berubah-ubah bentuk dari bulan penuh,
separo ataupun sabit ia selalu tahu kalau itu adalah rembulan. Apalagi sekarang
sudah 2 tahun, sudah banyak perbendaharaan kata yang bisa dia ucapkan.
Aku
sangat menyayanginya sejak pertama aku dengar suara tangisannya. Tiap pagi dan
sore aku mengajaknya jalan-jalan, dan bekerjasama dengan orangtuanya dalam
memenuhi kebutuhannya.
Tetapi
benar-benar aku tak menyangka jika 2 minggu yang lalu ia pindah ke rumah
tantenya karena neneknya (besannya ibuku) meninggal dunia dan harus menemani
tantenya yang sendirian. Meninggalkan kami (aku dan ibuku) dalam sunyi.
Walaupun
tidak jauh dari rumahku (tidak ada 1 km), tetapi kan aku sudah tidak bisa
setiap saat melihatnya tertawa, bernyanyi, dan berjoget lucu. Apalagi teriakan
kecilnya saat aku pulang kerja dengan disambut rentangan tangan kecilnya yang
memeluk kakiku. Belum lagi pipi lembutnya yang sudah tak terhitung lagi mampir
di bibirku.
Adik
sayang, baik-baiklah engkau !! Kami akan
menjagamu dan berdoa agar engkau kelak menjadi purnama yang menerangi kegelapan orang-orang
disekitarmu. Agar mereka gembira karena terangnya jalan. Agar lenyap duka
nestapa terhapus oleh kecantikan wajah dan hatimu. Aamiin…